Mangala Prihatin, Image Minahasa Masih Dianggap Rawan

Kawangkoan, Fajarmanado.com – Asisten I Pemkab Minahasa Dr Denny Mangala, MSi menyatakan keprihatinannya atas image yang berkembang di luar daerah bahwa Minahasa masih juga rawan.

“Tondano saja masih dianggap daerah preman, padahal kenyataannya tidak lagi begitu,” katanya di Kawangkoan, Selasa (29/11).

Mangala menyatakan hal itu di depan para jajaran Pemerintah Kecamatan Kawangkoan, pengurus Tim Penggerak PKK dan para tokoh masyarakat pada acara Sosialisasi Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Kecamatan Dalam Tenknik Pencegahan Tindak Kejahatan.

Acara yang digelar usai Rakorcam Kawangkoan ini, juga dihadiri Camat Dra Meike Rantung, Kapolres Iptu Dartha Daipaha dan Danramil 1302/08 Kawangkoan-Tompaso diwakili Serma J Momongan.

Ia selanjutnya mengisahkan pendapat dua dari 40-an orang delegasi DKI Jakarta ketika melakukan kunjungan kerja dalam rangka belajar kerukunan antarumat beragama di Tondano baru-baru ini.

Baca Juga :  Nelayan Pengguna Bom Ikan Dibidik Polisi

“Ada dua orang dari mereka yang kebetulan asal sini. Mereka mengatakan bahwa sebenarnya tidak akan datang di Minahasa karena Tondano dikenal sebagai kota yang banyak preman,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, ada juga kisah rombongan turis China yang batal makan siang di salahsatu restoran tepi Danau Tondano, hanya karena guidenya, yang juga orang Manado, menyatakan bahwa di wilayah masih rawan dengan aksi-aksi pelemparan mobil.

“Ini menunjukkan image Minahasa di luar daerah masih buruk, makanya menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjawabnya dengan menjaga keamanan dan ketertiban,” katanya.

Berdasarkan data Polres Minahasa, menurutnya, kerawanan Kamtibmas di daerah ini hanya dua faktor, yakni penganiayaan dan pengeroyokan. “Penyebab utamanya adalah minuman keras (Miras),” ungkapnya.

Baca Juga :  Tikam Junaidi Pakai Sajam, Lelaki Tondano Disengat Tarantula

Untuk itulah, untuk menekan tindak kriminalitas di daerah ini adalah dengan menekan peredaran Miras. “Kalau bapak dan ibu berhenti minum minuman berakohol dan kita mampu menekan peredaran miras, maka masalahnya selesai,” tandas Mangala.

Upaya ini harus dilakukan dan menjadi gerakkan bersama, terutama menjelang perayaan Natal Nasional 28 Desember 2016 yang akan dihadiri Presiden Jokowi.

“Taman Kota Tondano, yang berada di depan Kantor Bupati telah dipasangi tulisan The man smile people. Maka, marilah kita mewujudkan Minahasa sebagai sebagai daerah the men smile people menghadapi momen kedatangan presiden mendatang,” ajak Mangala.

(ely)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *