Jalan Liandok di Hotmix, Potalangi: Terima Kasih Bupati CEP

Tompasobaru, Fajarmanado.com – Penantian panjang warga Desa Liandok Kecamatan Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) akhirnya diwujudkan Bupati Christiany Eugenia Paruntu, SE.

Desa yang berada di pinggiran kawasan hutan Liandok ini nyaris tak pernah tersentuh anggaran proyek pemerintah. Infrastruktur jalan tak pernah bangun tuntas selama desa ini terbentuk.

“Saat ini kami benar-benar merasa merdeka, tidak terisolir lagi,” kata Hukum Tua Desa Liandok, Masye Pontalangi kepada Fajarmanado.com, Selasa (18/10).

Dengan raut wajah berbinar, Pontalangi menunjuk kondisi ruas jalan masuk Desa Linadok melalui Desa Torout dan Desa Karowa yang telah dihotmix, bahkan sampai membentang di sepanjang desa, padahal sampai tahun 2015 kondisi ruas jalan tersebut masih rusak parah.

“Ini wujud kepedulian ibu Bupati. Makanya, atas nama masyarakat saya mengucapkan terima kasih banyak,” ujarnya.

Kerinduan warga tiga jaga di Desa Liandok untuk memperoleh fasilitas jalan representatif terus digaungkan melalui Musrembangcam dan Musrembangkab sejak belasan tahun lalu.

Usulan-usulan yang sama dari tahun ke tahun itu, katanya, tak berujud. “Makanya, tahun 2014 lalu kami mengundang ibu bupati dan seakan memaksa supaya datang ke sini,” kisahnya.

Kondisi jalan yang memprihatinan ini, akhirnya mendapat reaksi langsung Bupati CEP, sapaan akrab Bupati Minsel dua periode ini. “Beginilah hasilnya,” ujarnya di Desa Liandok, siang tadi.

Potalangi menjelaskan, setelah dianggarkan sekitar Rp 10,2 miliar, maka ruas jalan penghubung Desa Torout, Karowa sampai Liandok dibangun hotmix. Di tahun tahun 2016, Dinas PU Minsel juga menganggarkan Rp 3,9 miliar untuk lanjutannya.

 “Yang membanggakan lagi, pembangunan jalannya bisa sampai ke ujung kampung. Jadi, total panjang jalan dari Torout, Karowa hingga Liandok yang dihotmix  mencapai  11 kilometer lebih,” ungkapnya.

Dengan dibangunan jalan sepanjang 11 kilometer tersebut, katanya, jalan Liandok sudah merdeka. “Jujur saja, kalau awalnya jika datang ke Liandok harus menggunakan kendaraan Rambo, sekarang mobil sedan pun bisa,’’  ujarnya.

(andries)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *