Senator Stefanus Liow Perjuangkan Konektivitas Perhubungan di sulut, Begini Respon Wamenhub Suntana

Jakarta, FajarManado.com–Tampil elegan dan menguasai persoalan, Anggota DPD RI, Ir. Stefanus BAN Liow, MAP menyampaikan lima isu strategis untuk mewujudkan konektivitas perhubungan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Disampaikan langsung kepada Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub), Komjen Pol Purn. Drs. Suntana, MSi, Senator Dapil Sulut itu membeber secara gamblang ke lima langkah strategis yang dinilai harus segera ditangani di daerah nyiur melambai.

Petama, Penanganan keselamatan penumpang transportasi laut pasca kebakaran KM Barcelona V.

Kedua,  sulusi angkutan darat massal perkotaan.

Ketiga, Penetapan sejumlah pelabuhan di daerah kepulauan sebagai pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri.

keempat, Replacement pelabuhan laut Karatung dan Penataan atau Pengembangan Pelabuhan, dan kelima adalah Reaktivasi bandara Miangas.

Hal tersebut dijelaskan Senator Stefanus Liow pada Rapat Kerja Bersama Komite II DPD RI bersama Kementerian Perhubungan di kantor DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

Raker yang digelar untuk memastikan kinerja dan penyelenggaraan pemerintahan melalui Kementerian Perhubungan tersebut, turut dihadiri jajaran pejabat eselon I Kementerian Perhubungan.

Senator SBANL, sebutan khas Anggota DPD RI tiga periode ini,  memberikan apresiasi kepada Menteri Perhubungan dan Jajaran yang menaruh perhatian pasca kebakaran KM Barcelona V.

“Hanya saja saat ini kami peroleh data bahwa belum ada kesimpulan investigasi dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini KNKT tentang peristiwa kebakaran KM Barcelona,” ungkapnya.

“Sebenarnya aturan-aturan itu sudah ada, tinggal bagaimana melaksanakannya di lapangan,” sambung Senator SBANL.

Ia juga mengungkapkan data manifest dan jumlah penumpang ketika KM Barcelona V berlayar menuju pelabuhan Manado.

“Data yang menjadi catatan kami, ternyata jumlah penumpang dalam manifest ada selisih yang sangat jauh yakni 300 orang. Jumlah korban yang dievakuasi mencapai 580 orang sedangkan dimanifest hanya 280,” ungkapnya.

Untuk itu, Senator SBANL menegaskan supaya sarana transportasi laut mengikuti peraturan baku yang diterapkan transportasi udara sesuai protap yang dilengkapi sarana dan prasarana wajib.

“Kami berharap agar investigasi dapat dipercepat karena sampai saat ini belum ada kesimpulan yang disampaikan KNKT,” ujar senator asal Sulut yang empat kali berturut terpilih Ketua Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI itu.

Selain itu, ia mengungkapkan soal penataan dan peningkatan angkutan perkotaan, baik kwalitas maupun kwantitas.

Langkah ini dipandang penting supaya benar-benar memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang sekaligus meningkatkan pendapatan pengusaha angkutan dan sopir.

Senator SBANL juga mengungkapkan permintaan dari Kepala Dinas Perhubungan Sulut untuk segera dilakukan penetapan pelabuhan Tahuna di Kabupaten Sangihe dan pelabuhan Melonguane di Kepulauan Talaud sebagai pelabuhan terbuka untuk perdagangan luar negeri khususnya untuk kawasan perbatasan Indonesia-Filipina.

Senator SBANLjuga mendorong agar perbaikan infrastruktur perhubungan laut dan udara agar dapat diperhatikan oleh Kementerian Perhubungan. Diantaranya replacement/relokasi dan perbaikan pelabuhan Karatung serta pengaktifan kembali bandara Miangas untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat perbatasan Indonesia-Filipina.

Selain itu, katanya, perlu juga dilakukan review segera dokumen perencanaan jalur kereta api untuk konektivitas perhubungan darat lintas Sulawesi.

“Yang berikut, karena Sulawesi Utara juga daerah kepulauan sehingga armada laut dan udara di Sitaro, Talaud dan Sangihe perlu menjadi perhatian Kementerian Perhubungan,” tukasnya.

Apresiasi Suntana

Menanggapi paparan Senator Stefanus Liow, Wamenhub Suntana memberikan apresiasi.

Ia menilai bahwa SBANL mengetahui dengan jelas urgensi perhubungan dan pembangunan perhubungan di Sulut.

Karena itulah, Suntana menyatakan sependapat dengan Senator Stefanus Liow bahwa sistem perlu disesuaikan protapnya dengan kereta api dan bandara.

“Kecelakaan Barcelona kemudian di Ketapang, kami melihat beberapa kecelakaan yang terjadi dan dievaluasi adanya ketidakcocokan data penumpang,” ujarnya.

Ia mengatakan, hal ini terjadi karena belum menggunakan sistem online dalam pembelian tiket.

“Kereta api dan bandara sudah lakukan sistem online, kereta api sudah sangat luar biasa karena semua gerbong sudah ada cctv dan yang lainnya,” ungkap Wamenhub.

Terkait hasil investigasi kecelakaan laut Barcelona V, Wamenhub Suntana mengaku masih menunggu dari KNKT sebagai lembaga yang diberikan mandat untuk menyelidiki dan lakukan investigasi.

Meski demikian, Suntana menyampaikan terima kasih untuk kerja sama warga Sulut dan memberi apreasiasi khusus untuk Senator Stefanus Liow yang terus mengawal aspirasi dan perjuangan untuk memajukan kualitas dan kuantitas perhubungan di Provinsi Sulut.

 

[**heru]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *