Warga Langowan dan Lembean Timur Nilai JRK-AKMoy Layak Pimpin Minahasa untuk Maju, Ini Alasannya

Lembean Timur, Fajarmanado.com — Warga Kakas dan Langowan nilai Jusak Kereh dan Audy Karamoy (JRK-AKMoy) layak memimpin pemerintahan Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara supaya bisa bergerak maju.

Melky Doni Suwawah mengatakan, pembangunan di Minahasa tidak ada perkembangan berarti dalam minimal dalam satu dekade belakangan ini.

Kalaupun ada perubahan, lanjut warga Lembean Timur ini, hanya terlihat pada wajah Kota Tondano dengan munculnya penataan wisata budaya Benteng Moraya dan Taman Godbless, warisan Bupati Jantje Wowiling Sajow (JWS) dan Wakil Bupati Ivan Sarundajang (IvanSa).

“Lainnya mana. Jalan-jalan banyak yang rusak tidak pernah diperbaiki,” katanya.

Apalagi, akses-akses jalan menuju objek-objek wisata, seperti Sumaru Endo Remboken dan Bukit Kasih Kanonang, jangankan dilebarkan, diaspal kembali pun tidak.

“Selalu saja alasan pemkab terkesan klasik. Itu jadi tanggung jawab pemprov (Sulut),” kilahnya.

Namun demikian, lanjutnya, yang terjadi selama ini sangat ironi. Ada perintisan dan pembukaan ruas jalan baru seperti menuju Objek Wisata ROR dan objek-objek wisata milik para pejabat dan pengusaha yang dekat dengan oknum penguasa Minahasa selama satu dekade lebih terakhir.

Sementara, katanya,  ruas-ruas jalan lama yang menjadi akses alternatif mobilisasi hasil pertanian, seperti menuju Kecamatan Tombariri dari Kota Tomohon terus terbengkalai.

“Yang jadi alasan pemkab selama ini karena dana APBD sangat terbatas setiap tahun,” ungkapnya.

Hal senada dipaparkan Meifi Tumangkeng. Warga Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur ini menilai Pemkab Minahasa banyak mengabaikan kebutuhan masyarakat. Apalagi dalam membangun infrasruktur.

“Jangan jauh-jauh. TPA Langowan tidak tuntas-tuntas sampai sekarang ini,” ujarnya.

Selain itu, saat ini masih banyak lahan tidur di Langowan raya, wilayah yang telah diusulkan sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) Kota Langowan ini.

“Kalau pemkab serius, serahkanlah pengelolaan lahan-lahan tidur itu kepada petani atau kelompok tani sungguhan dengan memberikan pupuk bersubsidi,” ujarnya.

“Bukan seperti sekarang, banyak pengurus kelompok tani yang bukan petani, tapi diakomodir dan  diberikan fasilitas karena pendukung pasangan bupati dan wakil bupati,” kilahnya.

Ada pada JRK-AKMoy

Melky dan Meifi senada menyatakan, jawaban agar Minahasa bisa bergerak maju dan bantuan tepat sasaran, ada pada pasangan JRK-AKMoy.

“Saya sudah mencari tau siapa figur JRK dan AKMoy. Keduanya ternyata sudah mapan soal ekonomi dan sudah selesai dengan tugas sebagai orang tua,” kata Meifi.

“Ya, jadi mereka mencalonkan diri dengan tulus mengabdi dan melayani masyarakat. Bukan cari untung,” sambung Melky.

Menelisik latar belakang JRK yang bergelar doktor hukum dan teologi, sesuai dengan tekad bersama, maka  JRK-AKMoy  benar-benar bakal menjadi pemimpin yang tulus.

“Jaringan mereka sangat luas. Apalagi, JRK yang berada di lingkaran konglomerat, pengusaha real estate dan dekat dengan Pak Hashim Djojohadikusumo,” jelasnya.

Untuk itulah, sangat beralasan apabila JRK-AKMoy tidak hanya akan mengandalkan ABPN dalam membangun Minahasa nanti.

“Memang kalah hanya bersandar pada APBD, pembangunan Minahasa tidak akan maju-maju. Tak kalah penting, JRK-AKMoy berkomitmen ,” ujar Melky yang mengaku telah menelusuri siapa sebenarnya sosok JRK ini.

Sementara Ketua Forum Tou Minahasa (FTM) Dr. Alfian Ratu menilai bahwa saat ini Minahasa butuh pemimpin yang punya inovasi dan memiliki jaringan bisnis yang luas untuk mendatangkan investor.

“Pemimpin yang tidak hanya berkutat memanfaatkan APBD dan meminjam dana dari pihak ketiga seperti selama ini,” kilahnya.

Selain itu, juga memiliki komitmen melayani dan membangun, dan punya akses atau jaringan dengan pemerintah pusat, terutama dengan Prabowo-Gibran, presiden dan wakil presiden terpilih 2024.

“Setelah kami kaji dan telusuri, pemimpin masa depan Minahasa yang masyarakat harapkan, ada pada figur Pak Jusak Kereh dan Audy Karamoy,” ungkap Alfian, yang dikenal sebagai advokad handal ini.

“Mereka adalah perpaduan figur yang paripurna untuk Minahasa maju dan sejahtera,” tandas Alfian, didampingi Sekretaris FTM, Jea.

[heru]