Sepekan Hilang Naik Perahu Ketinting, Tim SAR Terus Sisir Perairan Kepulauan Tanimbar

Maluku, Peristiwa205 Dilihat

Ambon, Fajarmanado.com — Tim SAR gabungan Polairud Polres Kepulauan Tanimbar Polda Maluku bersama Basarnas terus melakukan pencarian terhadap tujuh orang hilang di Perairan Pulau Dua, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Ke-7 orang, yang terdiri dari empat orang anak dan tiga orang dewasa itu dinyatakan hilang karena putus kontak sejak 14 Maret 2024 lalu.

Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya SIK melalui Kasat Polairud Ipda A. Mikini, Kamis (21/03/3024) mengatakan bahwa upaya pencarian masih terus dilakukan Tim SAR gabungan Polairud dan Basarnas dengan menyisir perairan Pulau Dua dan sekitarnya sampai saat ini.

Upaya yang dilakukan, katanya, baru membuahkan hasil menemukan salahsatu korban tetapi sudah meninggal dunia.

“Tujuh orang penumpang yang hilang kontak dengan menaiki Perahu Ketinting tersebut, tiga Orang dewasa dan empat orang yang masih Anak-Anak. Namun baru satu orang korban dewasa telah dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Kasat Ipda Mikini.

Baca Juga :  Diduga Keracunan Gas, Polairud Maluku Evakuasi 7 ABK KM Arta Mina Tama 11 di Laut Aru

Adapun identitas para korban yang hilang tersebut yaitu Korban Dewasa diantaranya Yohanes Salwey (26),  Jeremias Takandare  (40) yang telah dinyatakan meninggal dunia dan Yuvita Takandare (22). Sedangkan korban Anak-Anak terdiri dari Alowiya Matruty (14), Nobertina  Sakliresy (14), Defota Salken  (14) dan  Kristina Sakliresi (14).

Kasat Ipda Mikini menjelaskan, kejadian tersebut berawal pada hari Rabu Tanggal 13 Maret 2024, sekitar Pukul 15.00 WIT, Almarhum (Alm) Jeremias Tandere bersama enam orang korban pergi ke Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian untuk melakukan piknik dengan menggunakan Perahu Ketinting.

Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa warga setempat untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di Desa Tumbur dalam rangka untuk merayakan hari ulang tahun Saudara Yohanes Salwey.

Pada hari yang sama, sekitar pukul 21.30 WIT selanjutnya para korban pamit kepada warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu Ketinting, namun saat itu seorang saksi, yakni Modestus Takandare, ayah dari salah satu korban, sempat meminta melalui Via Handphone agar para korban jangan dulu kembali ke Desa Wowonda, karena sudah malam dan cuaca laut tidak bersahabat.

Baca Juga :  Tiba di Ambon, Satgas OMB Salawaku Polda Maluku Kawal 526 Koli Surat Suara DPD RI

Namun salah satu korban, Alm. Jeremias Takandare mengatakan harus tetap pulang. Alasannya, ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian sekolah pada besok harinya.

Para korban pun langsung berangkat meninggalkan Pantai Desa Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda dengan menggunakan Perahu Ketinting.

Berdasarkan informasi yang diterima pada Hari Kamis, tanggal 14 Maret 2024 sekitar pukul 09.59 Wit, Alm. Saudara Jeremias Takndare mengirim pesan suara melalui Via WhatsApp kepada salah satu warga Desa Wowonda agar  menyampaikan kepada orang tuanya agar datang menjemput karena bodi perahu mereka sudah mengalami kerusakan. Usai itu, kontak pun hilang. [keket]