Hearing Dengan Komisi 1 Soal Desa Naen 1, Camat Wori Diduga Berbohong

Airmadidi, Fajarmanado.com – Edward Tamamilang, oknum Camat Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang menyatakan tidak tahu soal adanya kesepakatan pemberian insentif bagi staf perangkat Desa Naen 1 dianggap bohong.

Selain itu, penjelasan oknum camat soal ketidakhadiran hukum tua dalam hearing karena alasan cuaca juga tidak benar.

Kebohongan yang disampaikan oknun camat saat hearing dengan komisi 1 diduga untuk menutupi kekalaiannya dalam menjalankan tugas sebagai kepala wilayah Kecamatan Wori.

Sejumlah kebohongan camat terungkat saat hukum tua (Kumtua) Desa Naen 1, Masye Soeroegala bersama seluruh perangkat desa mendatangi Kantor DPRD Minut, Selasa (2/2/2021) lalu.

Saat ditanya soal potongan gaji perangkat desa, ia membantah karena pemberian insentif untuk staf perangkat desa bukan kebijakannya, melainkan atas inisiatif seluruh perangkat desa dan telah dikonsultasikan ke camat dan pihak Dinsos PMD sebelum diterapkan.

“Itu bukan potongan, tetapi inisiatif perangkat desa untuk membayar staf desa yang disisihkan dari gaji mereka. Saya juga menggaji 5 Linmas yang diambil dari gaji saya demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan itu sudah dikomunikasikan ke camat dan Dinsos sebelum kami berlakukan,” terang Masye.

Soal ketidakhadirannya di DPRD karena alasan cuaca, menurut Masye Soeroegalang, tidak benar.

Pihaknya bersama perangkat desa sangat berkeinginan untuk hadir namun pemberitahuan soal pelaksanaan hearing tersebut baru disampaikan camat pukul. 14.00 Wita saat hearing akan dimulai, sementara untuk mendatangi kantor DPRD mereka membutuhkan waktu lebih kurang 3 jam.

“Kami sangat berkeinginan untuk menghadiri hearing dengan komisi 1 agar masalah ini jelas, tapi undangan kami terima saat hearing akan berlangsung dan itu alasan kami tidak mungkin untuk hadir,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa dalam hearing bersama komisi 1 DPRD Minut, Senin (1/2/2021) lalu, Camat Edward Tamamilang saat ditanya Ketua Komisi 1 DPRD Minut, Edwin Nelwan, soal dugaan pemotongan gaji perangkat desa dijawabnya tidak tahu.

“Saya tidak tahu soal potongan itu, bahkan potongan itu baru saya tahu saat hearing ini,” kata Edward.

Dari pernyataannya tersebut jelas camat berbohong karena persoalan ini pernah dikonfirmasi via telepon oleh wartawan Fajarmanado.com saat persoalan ini diadukan ke DPRD bulan oktober lalu. Untuk mengungkap kebenaran masalah ini, sebaiknya keduanya dihadirkan komisi 1 agar persoalan ini jelas. (Joel)