Disambut Antusias Warga, Gubernur Murad Ismail dan Ny Widya Kunjungi Dua Desa dan Satu Kelurahan di Pulau Pulau Aru

Dobo, Fajarmanado.com – Selain bertemu dengan Majelis Taklim Provinsi Maluku, Gubernur Murad Ismail dan isteri, Ny. Widya Murad Ismail mengunjungi warga dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Pulau Pulau Aru, Kabupaten Dobo, Minggu (22/11/2020).

Gubernur dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Maluku itu sontak disambut hangat warga Desa Wangel dan Desa Durjela.

Ketika hendak memasuki desa, Gubernur dan rombongan disambut dengan ritual adat dan disuguhi tari-tarian selamat datang.

Antusias masyarakat sangat kentara. Mulai dari anak-anak, pemuda dan orang tua berbondong-bondong datang. Tak lain, ingin melihat secara langsung kedatangan mantan Dankor Brimob Polri dan isterinya, Ny. Widya.

Usai mengikuti prosesi penyambutan, di Desa Wangel, Gubernur dan Ketua TP PKK Maluku meninjau Simulasi Demo Kreativitas Kelompok PKK Kecamatan, Mangente Pelaksanaan Posyandu dengan Sistem 5 Meja, meninjau Posyandu Balita dan Ibu Hamil, Mangente Kebun Gizi Desa dan Kelas Ibu hamil, dan meninjauan pula Tanaman Obat Keluarga.

Selanjutnya, Mangente Negeri Desa Ramah Anak, Puskesmas Pembantu Ramah Anak, Sekolah Ramah Anak dan PAUD di Desa Durjela.

Gubernur Murad Ismail dan Ny. Widya, datang didampingi Penjabat Bupati Kepulauan Aru Rosidah Soamole, Sekda Maluku Kasrul Selang, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, sejumlah Ketua Fraksi di DPRD Maluku, Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Pemkab Aru serta sejumlah pimpinan vertikal lainnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur memborong produk olahan Kelompok PKK, yang ikut dalam demo simulasi kreafivitas kelompok PKK Kecamatan Pulau-Pulau Aru, berupa produk olahan makanan yang memanfaatkan potensi alam menjadi olahan yang menyehatkan.

Saat itu, PKK Desa Lainnir memperlihatkan kreativitas olahan produk virgin oil, brownis sagu, kripik keladi, kue lapis kasbi/ubi dengan memanfaatkan pewarna dari buah naga, kue lapis keju berbahan tepung sagu.

Sedangkan PKK Kabupaten, memproduksi kerajinan gelang berbahan aklirik, tempat permen, keranjang minuman, piring, dan tempat tisu berbahan botol bekas aqua.

Kemudian, PKK Desa Salarem dan kelompok UP2K Desa Karem Kecamatan Aru Selatan Timur, berupa Puding dari ubi ungu, puding daun kelor, stick sagu, kue kering berbahan sagu.

Dan, PKK Aru Selatan Utara, meliputi produk olahan dodol buah raja, puding pisang, kue nastar dari tepung singkong, papeda sagu kering, kurmà berbahan dasar tomat, stick keladi, sagu pompom, kopi jahe.

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Maluku juga menyambangi Posyandu Mawar Desa Wangel, SD Kristen dan PAUD di Desa Durjela.

Widya meminta bidan-bidan Posyandu, para guru dan lembaga PAUD untuk mengedukasi masyarakat, khususnya orang tua, anak dan remaja terkait pencegahan stunting.

“Saya sangat berharap, ibu-ibu bidan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mencegah stunting. Karena generasi penerus bangsa saat ini dan masa depannya adalah tanggung jawab kita semua,” ajak Widya, yang juga duta parwnl.

Widya juga memberikan pemahaman bagi para ibu hamil saat meninjau Posyandu Mawar Desa Wangel.

“Ibu-ibu yang sedang hamil juga harus memperhatikan asupan gizi dan kesehatan di 1.000 hari kehidupan dan melahirkan, karena masalah stunting itu dimulai sejak dalam kondisi ibu hamil,” ingat Widya.

Widya menjelaskan, stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

Penyebab utamanya, kata Widya, adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir.

“Jika masalah gizi tidak segera ditangani dengan baik, maka akan mempengaruhi kecerdasan anak, sehingga kedepan anak tidak akan bisa bersaing sehingga dapat mengancam masa depannya,” ujar Widya.

Tak hanya itu, saat bercengkrama dengan anak-anak SD Kristen dan PAUD Durjela, Widya mengajak pula anak-anak sekolah untuk gemar makan ikan.

“Anak-anak harus rajin makan ikan yah, karena ikan mengandung sumber protein yang tinggi dan mencerdaskan kita,” pintanya.

Widya pun meminta para Guru untuk mengingatkan para orang tua murid tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat dan memberikan asupan gizi seimbang bagi anak.

“Mari kita bergerak bersama-sama menciptakan anak-anak kita menjadi generasi kuat, cerdas dan berkualitas,” ajak Widya.

Selain di Desa Wangel dan Desa Durjela, Duta Perangi Stunting Maluku juga meninjau Dasawisma Maresan Kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru.

Widya melakukan panen sayur-sayuran dan tanaman obat yang dikembangkan oleh ibu-ibu dasawisma.

Kelompok Dasawisma Maresan juga mengembangkan bahan dasar dari potensi alam seperti ikan tuna menjadi produk olahan puding, brownis dan ice cream, stick berbahan dasar mangrove dan kopi berbahan dasar biji pepaya menjadi produk olahan sehat bagi keluarga.

Penulis: Kate Mailoa