Wali Kota Jimmy Eman Buka Penguatan Kelompok Masyarakat untuk Memutus Mata Rantai Covid 19

Tomohon, Fajarmanado.com – Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, SE.Ak, CA membuka kegiatan penguatan Kelompok masyarakat untuk memutus mata rantai penularan Covid 19 Kota Tomohont di AAB Guest House Tomohon, Rabu (7/10/2020).

Pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai Dinas Kesehatan Kota Tomohon ini senantiasa mengedepankan Protokol Kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Wali Kota  Jimmy Eman, ketika menyampaikan sambutan mengatakan, Coronavirus disease 2019 (covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (sarscov-2).

Tanda dan gejala umum infeksi covid 19, katanya, antara lain, gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.

Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.

Pada kasus covid 19 yang berat, lanjut Jimmy Eman, dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Sejak bulan maret 2020, katanya, WHO telah menetapkan sebagai pcovid i dan Indonesia menetapkan sebagai bencana nasional yang perlu penanganan secara komprehensif. Saat ini, kasus positif covid 19 sudah ada semua provinsi di Indonesia (34 provinsi).

Jumlah kasus covid-19 di indonesia sampai dengan tanggal 5 oktober 2020 kasus positif 307.120, sembuh 232.593, meninggal 11.253. Jumlah kasus covid-19 di provinsi Sulawesi Utara, kasus positif 4.595, sembuh 3.766, meninggal 178. Sedangkan untuk kota Tomohon jumlah kasus positif 437, sembuh 369 meninggal 13.

Pandemi covid 19, tentu sangat berdampak pada status kesehatan masyarakat, juga ekonomi, pendidikan, kondisi sosial, keamanan, dan lain-lain sehingga upaya memutus rantai penyebaran virus corona tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau sebagian pihak saja.

“Ini adalah tanggung jawab bersama yaitu pemerintah dan seluruh masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Kota Tomohon. Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memutus mata rantai penularan covid 19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru atau cluster baru pada tempat-tempat di mana terjadinya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya banyak orang.

“Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam situasi pandemi covid 19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat serta memberdayakan semua sumber daya yang ada,” katanya.

“Sehingga masyarakat dapat hidup produktif dan terhindar dari penularan covid 19, sambung wali kota.

Ia menegaskan, kedisiplinan dalam menerapkan prinsip pola hidup yang lebih bersih dan sehat merupakan kunci dalam menekan penularan covid-19 pada masyarakat.

Wali Kota mengharapkan dengan adanya kegiatan Penguatan Kelompok Masyarakat untuk Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid 19 di Kota Tomohon, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan menjadi saluran penyampaian serta penyebaran informasi terkait covid 19 untuk memutus mata rantai penyebaran covid19 yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

“Dan tetap mematuhi himbauan pemerintah dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menghindari kontak fisik, menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker saat beraktifitas, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, dan tingkatkan imunitas tubuh masing-masing, karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tuturnya.

Hadir Kadis Kesehatan Daerah Kota Tomohon Dr. Deesje Liuw, M. Biomed, Sekretaris Dinas Kesehatan Daerah Kota Tomohon Djoni Kereh, SKM, M.Kes. Narasumber Rita Supit, SE, M.Kes Bidang Kesmas & Promosi Kesehatan Dinkesda Provinsi Sulut, peserta merupakan Kader-kader Kesehatan dari setiap Kelurahan di Kota Tomohon.

Penulis : Jerry Michael