Sitaro Catat Satu Pasien Corona, Bupati Eva Sebut Terpapar di Manado

Ondong, Fajarmanado.com – Sejak Coronavirus Diaease 2019 atau Covid 19 masuk tanah air awal Maret 2020, Kabupaten Kepulauan Sitaro akhirnya terkonfirmasi ada positif kasus corona.

Daerah kepulauan di Sulawesi Utara (Sulut) ini baru mencatat kasus perdana Covid 19 pada Minggu (28/6/2020).

Kasus pertama itu yakni seorang perempuan berusia usia 60 tahun. Tercatat sebagai pasien kasus nomor 1.050 akumulasi se-Sulut.

Meski demikian, Sitaro menjadi daerah yang paling sedikit jumlah kasus corona dibandingkan 14 kabupaten dan kota di Sulut.

Posisi Sitaro berada di bawah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang mencatat dua kasus.

Sementara, kasus positif Covid 19 paling banyak ada di Manado berjumlah 742 orang.

Diikuti Minahasa ada 120 kasus; Tomohon ada 66 kasus; Minahasa Utara ada 54 kasus, dan Bitung sebanyak 34 kasus.

Bupati Evangelian Sasingen mengakui sudah ada seorang pasien yang positif Covid 19 memang warga Sitaro.

“Tapi bukan terpapar di sini. Pasien itu terpapar di Manado,” ujar Bupati Eva, sapaan akrabnya.

Sebelum diketahui terpapar corona, pasien tersebut sempat kembali ke Sitaro awal Juni lalu, tapi langsung balik ke Manado hari itu juga.

Setelah diketahui positif corona dan diumumkan oleh Gugus Tugas Covid19 Sulut pada Minggu (28/6/2020), tim survailens langsung tracing keluarga pasien tersebut.

“Keluarganya juga sudah di rapid test, tapi hasilnya negatif atau non reaktif. Meski negatif, keluarga pasien diisolasi selama dua minggu,” ujar bupati.

Menurut Evangelian, pasien yang positif itu sudah sakit ginjal cukup lama. Dia harus melakukan perawatan rutin di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kandou, Manado.

“Saat ini pasien (berada) di RSUP Kandou,” sebutnya.

Bupati Evangelian mengatakan, untuk sampai ke daerahnya hanya ada satu akses yaitu dengan kapal cepat dari Manado, ibu kota Sulut.

Sejak awal wabah Covid 19 mulai merebak di Manado, Evangelian tidak menutup akses keluar masuk ke daerahnya.

“Namun diperketat. Saya juga sudah ingatkan, jika ada warga yang harus berobat ke Manado, baiknya tinggal dulu di Manado. Ini antisipasi supaya tidak menyebar ke Sitaro,” katanya.

Warga yang masuk ke Sitaro harus diisolasi di rumah singgah. Waktu isolasi mengikuti protokol kesehatan Covid 19.

Ia memohon bantuan warga Sitaro yang ada di luar daerahnya agar menahan diri tidak kembali sementara waktu.

Mengingat fasilitas kesehatan di Sitaro masih minim.

Dikatakannya, saat ini operasional transportasi laut atau kapal cepat dalam seminggu dua kali.

“Ini bukan kebijakan Pemkab Sitaro mengurangi, tapi karena arus penumpang berkurang,” ujar Evangelian.

Evangelian tak setuju disebut letak Sitaro yang berada di kawasan kepulauan barangkali ikut menghambat penyebaran virus ke sana.

“Tidak juga. Karena kita di sini dari awal sangat ketat. Kita kan kerja dari awal Maret. Mulai dengar-dengar ada corona kita sudah imbau lewat gereja dan kita buat pamflet maupun baliho. Kita sosialiasi dari tingkat kabupaten sampai ke kampung-kampung,” ujarnya.

Sebagai informasi, sesuai data Gugus Tugas Covid-19 Sulut pada Rabu (1/7/2020), Sitaro tidak bertambah kasus positif corona.

Namun, tercatat ada satu orang dalam pemantauan (ODP), dan tiga pasien dalam pengawasan (PDP).

Penulis: Maxi Heru