Sandra Sebut Oma Sartje Praktekan Ajaran Bung Karno dan Mapalus

Amurang, Fajarmanado.com — Pandemi covid 19 bukan hanya menghadirkan bencana dan duka yang mendalam bagi dunia secara umum dan bangsa Indonesia secara khusus. Namun, menghadirkan pula banyak cerita heroik, baik para pejuangan medis hingga ke cerita Oma Sartje di Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa.

Baru – baru ini ramai di perbincangkan seorang lansia yang viral menolak bantuan sosial langsung tunai (BLT) dana desa di Desa Paheleten, Kecamatan Kakas.

Di atas kertas bermeterai Oma Sartje  Tatengean menolak menerima BLT Dana Desa karena merasa dirinya masih sehat dan kuat untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidup.

Sikap heroik Oma Sartje Tatengean ini mendapat tanggapan dari aktivis pertempuan Sandra Rondonuwu. SaRon menilai Oma Sartje adalah sosok yang sangat Sukarnois.

“Sungguh luar biasa, meski semua orang merasa terdampak dan mengeluh di situasi covid-19, justru Oma Sartje dengan sangat lugas dan tanpa beban menolak bantuan yang memang layak dia terima,” ujar Rondonuwu kepada wartawan, Sabtu (6/6/2020).

“Ya, tentunya sebagai perempuan saya kadang mengeluh dan menggerutu karena secara pribadi saya merasa kesulitan di situasi ini. Tapi melihat kebesaran hati dari Oma Sartje saya justru malu. Oma Sartje justru menyadarkan kita tentang kemandirian seperti apa yang diajarkan Bung Karno,” beber Saron.

Lebih lanjut dikatakan Saron, lebih istimewa lagi hal itu terjadi bertepatan dengan hari lahir Bung Karno. Menurutnya hal itu merupakan tamparan buat kita yang masih sehat, kuat, produktif untuk tidak mengeluh dalam situasi seperti ini.

Karena itu, Rondonuwu mengajak masyarakat di situasi yang sangat sulit ini untuk tetap bersemangat untuk terus berusaha mengoptimalkan apapun yang ada di sekitar kita untuk bisa menghadapi pandemic ini.

Oma Sartje sudah mengajarkan tentang mapalus yang sebenarnya, dia mau memberi kepada orang lain walaupun mungkin dirinya juga membutuhkan.

“Dalam mapalus yang salah satu etosnya adalah azas resiprokal maka dia hanya menerima yang dia berhak karena bila dia tidak berhak itu akan merugikan dirinya dan orang lain,” tandas Saron.

Penulis: Prokla Mambo