Hilang 28 Penerima BST, Desa Ini Tetapkan BLT Lampaui Kuota DD

Remboken, Fajarmanado.com — Kuota penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) berkurang hilang atau terpangkas. Penetapan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 2020 pun, akhirnya mengangkangi regulasi.

Pergeseran dana desa 2020 untuk dampak sosial pandemi virus corona atau Covid 19 di Desa Sinuian, Kecamatan Remboken, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ternyata jauh melebihi 25 persen nilai pagu anggaran.

“Saya dan tim independen verifikasi dan validasi penerima BST Kemensos tak mau jadi tumbal,” kata Hukum Tua (Kumtua) Desa Sinuian, Semuel Kussoy kepada Fajarmanado.com di kediamannya, Sabtu (9/5/2020).

Data penerima BST yang diberikan Dinas Sosial Kabupaten Minahasa untuk diverifikasi dan validasi tercatat ada 100 orang penerima BST.

Ketika diverifikasi dan divalidasi tim independen di depan pemerintah desa, ada 28 orang yang terkoreksi.

Pasalnya, ada yang ekonominya sudah mampu, ada yang telah menjadi perangkat desa dan penerima PKH atau BPNT, ada pula yang sudah pindah domisili dan meninggal dunia.

“Nama-namanya, kami coret dan ganti dengan orang lain yang lebih layak menerima bansos pemerintah berdasarkan Musdesus,” katanya.

Namun ketika daftar nama penerima BST disampaikan kembali oleh Dinas Sosial Kabupaten Minahasa ke desa, ternyata tinggal tersisa 72 nama penerima, 28 nama pengganti tidak muncul. “Padahal, sudah kami umumkan dan ditempel di kantor desa,” paparnya.

Persoalan ini, lanjut dia, langsung disampaikan kepada Bupati Dr. Roy Roring, MSi. Kemudian, atas petunjuk bupati, tim independen dan pemerintah desa (Pemdes) Sinuian kembali menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada Sabtu, 9 Mei 2020.

“Berdasarkan Musdesus sore tadi, akhirnya disepakati ada penambahan 38 penerima BLT dari sebelumnya 126 sehingga total penerima BLT Dana Desa menjadi 164 keluarga,” ungkapnya.

Jumlah 164 penerima BLT Dana Desa ini, Kumtua Daniel Kussoy mengakui sudah melampauan target penyisihan 25 persen dari pagu Dana Desa Sinuian tahun 2020, yang bernilai Rp777.688.000.-

“Ya benar. Kalau dana desa yang bernilai di bawah 800 juta hanya bisa disisihkan untuk BLT sebesar 25 persen. Kalau dihitung, pagu dana desa kami tahun ini, cuma bisa mengkaver 108 penerima. Tapi yang tim independen tetapkan sudah mencapai 164 penerima BST. Jadi melampaui target maksimal,” paparnya.

Dengan demikian, proyeksi penerima bansos pemerintah di Desa Sinuian, khususnya BST dan BLT mencapai jumlah 235 keluarga.

Kumtua Semuel Kussoy tak dapat memastikan penyebab sehingga nama-nama pengganti daftar penerima BST yang dinilai tak layak lagi, tidak muncul dalam daftar finalisasi yang dikembalikan Dinas Sosial.

“Saya tak tahu persis, di mana letak penyebabnya. Yang pasti, ada dua nama yang kami koreksi atau coret mengaku telah menerima dana transfer BST,” ungkapnya.

“Saya sudah sempat konfirmasi. Yang bersangkutan memahami namanya sudah kami masukkan dalam daftar keluarga mampu. Tapi dia mengaku sudah menerima transfer dananya. Tapi, katanya, sudah dia bagikan kepada orang lain yang tidak mampu,” sambung Kumtua Semuel, sambil tersenyum.

Ia mengatakan, secara pribadi berniat membagikan semua dana desa kepada seluruh rakyatnya.

“Kalau regulasi memungkinkan, saya akan berikan semuanya kepada masyarakat. Karena di masa pandemi Covid 19 ini kita bicara soal hidup,” ujarnya.

“Apa artinya dana desa kita buat jalan, misalnya, tapi pada akhirnya tidak ada orang yang memanfaatkannya karena sudah jadi korban pandemi Covid 19 ini,” paparnya seraya melempar senyum.

Penulis: Herly Umbas