Diparang Rekan Sopir Truk, Sunce Tewas di Tambang Tanah

Kalawat, Fajarmanado.com — Ajal menjemput Sunce Lukas, sopir truk berusia 40 tahun, warga Kairagi, Manado setelah pesta minuman keras (Miras) bersama rekan sesama sopir truk di tambang galian tanah Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut).

Sunce ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 01.30 Wita, Selasa (30/10/2018) oleh suami isteri, Gunawan Mantulangi (37 tahun) dan Asnah Kasim (36 tahun).

Dinihari itu Gunawan dan Asnah datang ke rumah yang berada di sekitar lokasi galian tanah untuk menunggu pengiriman solar. Namun, dari jarak sekitar dua meter, Gunawan samar-samar melihat sesosok tubuh tergeletak di tanah.

Ia pun mengarahkan cahaya ke arah tubuh itu. Betapa terkejutnya pasangan suami isteri itu melihat Sunce, sopor truk yang sehari-hari mengangkut tanah di lokasi galian tersebut, telah bersimbah darah dan tak bernyawa lagi.

Sontak saja, Gunawan menghubungi Franky Rungkat, pemilik lokasi galian tanah, yang beberapa saat kemudian tiba  lokasi bersama personel Polsek Mapanget.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado.

Tak berselang beberapa saat, dipimpin Kasatreskrim Polres Minut, AKP Afrizal Nugroho bersama Polsek Airmadidi juga tiba di TKP.

Berdasarkan petunjuk yang dirangkum, polisi langsung memburu MW (24 tahun), warga Desa Maumbi, yang juga sopir truk ini. MW dibekuk dalam waktu singkat dan digelandang ke Mapolsek Airmadidi.

Di depan petugas, MW tak mengelak jika telah membunuh korban dengan sebilah parang.

MW juga dengan polos mengungkapkan bahwa sebelum peristiwa dirinya dengan korban sempat pesta miras oplosan, captikus campur bir hitam.

Namun di saat telah cukup banyak menegak miras, MW mengaku kesal dengan sikap korban yang merampas uang tunainya bernilai Rp.350 ribu dengan alasan akan digunakan untuk membeli minuman keras.

Sikap Sunce itu tak dikabulkan tersangka. Beberapa kali tersangka mengaku meminta kembali uang tersebut tapi tak dihiraukan korban, sehingga terjadilah perselisihan berujung permintaan korban untuk duel menggunakan parang.

“Saya langsung pulang mengambil parang, lalu kembali ke lokasi galian tanah dan menebas korban beberapa kali hingga tewas,” ujar MW.

Kapolsek Airmadidi, Iptu Hendrik Rantung membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, tersangka dan barang bukti telah diamankan oleh Unit Reskrim.

“Kami masih mendalami, apakah ada motif lain sehingga tersangka melakukan perbuatan sadis tersebut,” ujarya.

Penulis: Herly Umbas