Amurang, Fajarmanado.com — Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) patut berbangga. Di tahun 2018 ini, daerah yang dipimpin Bupati Christiany Eugenia Paruntu ini mendapat dana segar DAK pembangunan lima unit pasar rakyat bernilai Rp.5 miliar.
Ke lima pasar rakyat tersebut yakni pasar rakyat Mopolo, pasar rakyat Wanga, pasar rakyat Pinapalangkow, pasar rakyat Koreng, dan pasar rakyat Tawaang Timur.
Kepala Dinas Perdagangan Minsel Adrian Sumuweng MSi mengatakan pembangunan fasilitas jual beli tersebut kini tengah dalam pengerjaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
Pembangunan pasar-pasar rakyat ini, lanjutnya, mendapat respon besar dari masyarakat sekitar, baik pedagang maupu pembeli.
“Dengan adanya pasar-pasar rakyat tersebut, diharapkan roda perekonomian masyarakat akan meningkat dan transaksi jual-beli masyarakat Minsel akan ramai dan akan berdampak pada tingkat transaksi diantara pembeli dan penjual akan lebih meningkat,” kata Adrian Sumuweng.
Ia pun menambahkan dengan adanya keberadaan pasar-pasar rakyat tersebut akan bermanfaat bagi warga dengan terjaganya stabilitas harga, ketersediaan bahan pokok produk dalam negeri atau daerah, karena hasil pertanian maupun perkebunan dari para masyarakat akan dengan cepat di bawa ke pasar, karena akses kepasar sudah semakin dekat.
Oleh karena itulah, katanya, Pemkab Minsel mengusulka kepada Kementerian Perdagangan untuk menambah alokasi dana pembangunan tiga pasar rakyat lainnya, yakni Pasar Tumani, Pasar Ongkaw, dan Pasar Rap-rap, sedangkan untuk pasar Amurang masih menunggu kajian dari RTRW.
“Melalui perjuangan dan lobi-lobi yang dilakukan oleh Ibu Bupati DR.Christiany Eugenia Paruntu SE, beberapa waktu lalu di Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan, maka Minsel boleh mendapatkan dana melalui DAK 2018 sebesar 5 Milliar untuk pembangunan 5 Pasar Rakyat tersebut,” tambah Sumuweng.
Iapun menambahkan bahwa manfaat dari keberadaan pasar-pasar rakyat tersebut, yaitu stabilisasi harga akan terjaga, dengan ketersediaan bahan-bahan pokok produk dalam negeri maupun lokal, yang dihasilkan oleh para masyarakat, terutama para petani dan pekebun.
Penulis: Ismail Arjuna