Tim Gabungan Razia Tempat Kost dan Lokasi Esek-Esek

Amurang, Fajarmanado.com – Penghuni tempat kost di dan hotel mini di Amurang dan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kaget didatangi tamu tak diundang pada Rabu (07/06/2017) malam.

Selang sekitar pukul 21.00  sampai tengah malam tadi, mereka didatangi sejumlah personil berseragam Satpol PP, Polres Minsel dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Tak terkecuali, lokasi penginapan yang dikenal tempat esek-esek dengan sebutan Tenda Biru Amurang.

Kepala Bidang Trantib Umum Satpol PP dan Damkar Minsel Mariano Kani, ST MSi membenarkan operasi gabungan, Rabu tengah malam tersebut. “Sudah lama kami merencanakan operasi ini karena merupakan bagian dari program rutin Satpol PP dan Damkar Minsel, katanya kepada Fajarmanado.com di Amurang, Kamis (08/06/2017).

Kani menjelaskan, operasi digelar pertama hotel mini di Kelurahan Buyungon dan Kelurahan Ranoiapo. Setelah itu, tempat kost dan lokasi esek-esek di perbatasan antara Desa Kilometer Tiga dan Kelurahan Buyungon.

‘’Hasilnya, saat menuju hotel mini di komplek Kantor Camat Amurang, kami mendapat sejumlah tamu yang datang bersama-sama dengan tamu lainnya. Saat diminta indentitas, mereka tidak bisa menunjukkan sehingga mereka kami giring,” jelas Kani.

Sementara operasi di hotel mini di Kelurahan Ranoiapo, katanya, diduga sudah bocor. Ketika tiba, para pramuria yang mangkal di hotel AI tersebut sudah kabur alias tumingkas. Hasilnya, tak satupun yang didapati sedang atau sementara bernegosiasi.

Tim melanjutkan operasi ke beberapa rumah kost. Di penginapan rumahan ini tim menemukan banyak penghuni juga tak memiliki identitas. “Sebagai pertanggungjawaban, kami meminta pemilik kost untuk mengeluarkan, kalau tidak mengurus surat khusus,’’ paparnya.

Namun, ketika merazia lokasi Tenda Biru, yang santer disebut sebagai lokasi  esek-esek di antara Desa Kilometer Tiga dan Kelurahan Buyungon, katanya, sang pemilik, berinisial EA dan orang-orang kepercayaannya, tidak berada di tempat.

Ketika ditelusuri, katanya, terdapat sebanyak 4 perempuan yang tak memiliki identitas. Mereka mengaku ada yang datang dari Gorontalo, Lobu, Tombatu, Buyungon dan Tumpaan. “Karena tidak menunjukkan identitas, mereka juga kami ke kantor,” ungkap prian yang dikenal getol memberantas penyakit masyarakat di Minsel ini.

Penulis  : Andries Pattyranie

Editor     : Herly Umbas