Legislator Sorot Keberangkatan Tim Kesenian Minahasa ke AS

Tondano, Fajarmanado.com – Keberangkatan tim kesenian Kabupaten Minahasa ke Amerika Serikat (AS) mengundang reaksi keras dari legislator Minahasa karena menguras APBD di tengah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) masih dililit hutang.

Yanny Raintung, anggota Dekab Minahasa dari Partai Golkar ini menilai, belum waktunya Kabupaten Minahasa dipromosikan wisata sampai keluar negeri karena insfrastuktur dan prasarana pendukung wisata di daerah belum siap.

Ia mengkwatirkan akan banyak wisatawan mancanegara yang datang berkunjung kembali dengan penuh kekecewaan atau tidak puas dengan apa yang mereka jumpai di Minahasa.

“Bayangkan saja sudah melaksanakan promosi sampai keluar negeri, namun persoalan di Minahasa saja belum diselesaikan. Apa yang kita jual. Lihat saja sendiri banyak potensi wisata kita yang terbengkalai, selain yang baru dibangun, seperti Benteng Moraya. Itu pun belum tuntas,” ujar Raitung.

Menurutnya, alasan ke AS untuk mempromosikan Minahasa keluar negeri itu sama saja dengan tidak ada gunanya. Karena apa yang mau dipromosikan kalau listrik saja mati karena hutang pembayaran di Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Lampu jalan saja padam karena hutang, lantas sudah sok promosi keluar negeri,” semburnya.

Kendati menurutnya, hal itu seharusnya sudah diselesaikan oleh Pemkab dengan tim yang dipimpin Sekretaris Kabupaten (Sekkab). Namun dengan hal ini maka dipastikan tim tidak kerja melainkan ketuanya malah ikut ke keluar negeri beralasan promosi.

“Dana keberangkatan tim kesenian senilai Rp 1,7 Miliar (M). Bayangkan jika anggaran sebesar itu ditambahkan untuk membayar hutang ke PLN yang totalnya mencapai angka Rp 8,1 M,” tambahnya.

Selain itu dikatakan politisi Partai Golkar ini, anehnya ada sejumlah pejabat yang ikut namun Tupoksinya tidak sesuai dengan agenda tersebut. Sehingga dirinya menegaskan jika keberangkatan itu hanya bersifat jalan – jalan yang dibungkus dengan berbagai alasan tak jelas.

“Masih banyak cara untuk melakukan promosi melalui berbagai media komunikasi. Kabupaten Minahasa memang harus dipromosikan sampai keluar negeri karena banyak potensi. Tapi sekarang belumlah saatnya karena potensi-potensi yang ada belum dimaksimalkan. Sebut saja Danau Tondano yang masih bergelut dengan enceng gondok,” kuncinya.

(fis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *