Tiga Warga Noongan Suspect Demam Berdarah Dirawat di RSUD Noongan

Langowan, Fajarmanado.com –Tiga  warga Noongan Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, diduga (suspect) mengalami penyakit demam berdarah dengue (DBD) sempat dirawat di RSUD Noongan. Ketiga pasien tersebut sudah kembali, dan dinyatakan sembuh. Satu dari ketiga pasien itu, yaitu Riedel Memah, dinyatakan positif DBD. Sedang dua pasien lainnya, masing-masing Niva Soriton dan Rio Raranta, setelah dilakukan observasi di rumah sakit tersebut, masih berupa gejala dan kemungkinan hanya infeksi virus.

Kepala Seksi Perawatan dan Penunjang Medik RSUD Noongan Tinny F Sambeka, MARS, didampingi Kepala Ruangan Perawatan Pria Nortje Pantouw SPd dan Kepala Ruangan Perawatan Wanita Ns Wanda Sumigar, SKep kepada Fajarmanado.com Senin (22/05/2017) membenarkan keberadaan ketiga pasien tersebut.

Saat masuk rumah sakit, berdasar gejala-gejala yang terlihat,  ditambah dengan hasil pemeriksaan  laboratorium, mereka diduga mengalami gejala penyakit demam berdarah. Namun pada akhir perawatan, ternyata hanya satu pasien positif DBD, sedang dua lainnya tidak.  Hal ini harus terus diwaspadai, karena satu saja yang positif  DBD, potensial akan ada kasus yang sama karena faktor penyebabnya ada seperti musim hujan, jelas Tinny Sambeka.

Kewaspadaan terhadap DBD di Desa Noongan, tambahnya, memang perlu. Mengingat beberapa waktu lalu banyak warga Noongan yang memang mengalami DBD. Bahkan ada warga Noongan yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Menurut Tinny Sambeka, di saat musim penghujan seperti sekarang ini, memang sangat mudah jentik-jentik nyamuk pembawa virus DBD berkembang biak. Apalagi baru-baru ini, di saat perayaan Paskah, banyak warga gereja yang memasang ornamen Paskah dari bambu. “Dimana bambu-bambu yang terpasang, banyak yang tertampung air hujan, sehingga mudah sekali menjadi sarang nyamuk. Bahkan daun-daun kering yang tergenang air hujan pun bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aides Aygipti. “Belum lagi wadah-wadah seperti kemasan plastik atau kaleng bekas dan ban kendaraan bermotor yang dibuang sembarangan, sangat potensial menjadi tempat nyamuk berkembang biak,”  tuturnya.

Sementara itu, Camat langowan Barat Ir Lendy Aruperes, yang menerima informasi tersebut, sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Tumaratas, Langowan Barat, serta memerintahkan kepada para Hukum Tua di Noongan Raya untuk melakukan tindakan pengendalian.

Menurut Camat Lendy, ia akan mengupayakan segera diadakan foging di wilayah Noongan Raya bila memang ada indikasi penyebaran penyakit DBD. “Memang perlu ada tindakan cepat untuk pengendalian, sehingga warga lain tidak mengalami hal yang sama. Untuk itu kami juga mengimbau agar masyarakat Noongan menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan, terutama melakukan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur,” ungkapnya lagi.

Jeffry Th. Pay