Jalan Ambruk Tak Kunjung Diperbaiki, Legislator Minsel Ini Mengaku Kesal

Amurang, Fajarmanado.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Selatan, Franky Jirro F Lelengboto, ST mengaku kesal dengan sikap kontraktor PT Dinasty Grup yang tak kunjung memperbaiki tanggul jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga, Amurang, yang jebol dan menyebabkan jalan akses wisata itu ikut ambruk pada awal Januari 2017 lalu.

Ia mengatakan, jelang sebulan ambrol, tanggul yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp4,5 miliar tersebut belum juga ada tanda-tanda segera diperbaiki oleh kontraktor karena masih dalam masa pemeliharaan proyek.

‘’Saya tak mengerti, kenapa PT Dinasty Grup belum memperbaiki jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga tersebut. Apakah Dinas PU dan PR Minsel sebagai pemberi kuasa pengerjaan proyek itu belum memberi arahan atau desakan kepada PT Dinasty Grup, atau bagaimana,” ketus Lelengboto yang juga putra asli Buyungon ini.

Diakui Lelengboto, bahwa proyek jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga adalah proyek aspirasinya selaku anggota DPRD Minsel. Sebagai salahsatu pimpinan DPRD setempat, Lelengboto mengaku telah telah berkali-kali mengingatkan hal tersebut kepada instansi teknis berkompeten.

“Kalau dibiarkan dan tak diperbaiki, tentu saja bisa diduga sudah ada apa-apanya. Terus terang, program ini merupakan bagian dari usaha saya agar semua infrastruktur di Minsel diperbaiki. Tak terkecuali dengan jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga,” paparnya.

Ia pun mengungkapkan, pembangunan jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga, misalnya. Perjuangan ini telah lama dilakukan dan direncanakan sehingga bisa dilakukan secara bertahap mulai dari pengaspalan sampai pembuatan tanggulnya. Sayangnya, kerinduan warga Buyungon dan Kilometrer Tiga baru saja terealisasi melalui APBD 2016 lewat DAK APBN 2016, sudah rusak pada awal tahun ini juga,” ujar  politisi Partai Gerindra.

Lelengbotomenambahkan, tanggungjawab proyek tersebut masih berada di tangan kontraktor PT Dinasty Grup. Sesuai informasi, bahwa proyek jalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga dengan anggaran Rp 4,5 miliar masih masa pemeliharaan.

‘’Apakah antara Dinas PU dan PR Minsel dan PT Dinasty Grup sudah melakukan pertemuan terkait ambruk dan longsor jalan diatas,’’tanyanya.

Namun, tegas Lelengboto akibat belum ada perbaikan oleh PT Dinasty Grup, maka banyak kendaraan baik roda empat maupun roda dua enggan mengikuti jalan tersebut.

Pdt Lucky Paulus Tumbelaka, M.Th dan Pdt Dr Jemmy Sonambela, M.Th yang juga hamba Tuhan asal Buyungon mengaku kecewa dengan Dinas PU dan PR Minsel yang belum menindaklanjuti perbaikan jalan diatas.

‘’Jujur, saya memiliki kebun dijalan lingkar Buyungon-Kilometer Tiga, tepatnya Lopana Kecil. Biasanya, untuk pergi ke kebun melewati jalan lingkar tersebut. Namun, lantaran takut melewati jalan lingkar yang sudah ambruk, terpaksa melewaati jalan Desa Kilometer Tiga. Sebab, jujur sebagai manusia biasa pun takut mengikuti jalan diatas yang sudah hampir putus,’’tukas Tumbelaka.

Senada dikatakan Pdt Dr Jemmy Sonambela, bahwa selain harus ‘mengembalakan umat’ dirinya juga memiliki kebun cabe dan jagung dijalan tersebut. Lantaran tinggal di Buyungon, maka dirinya pun kalau ke kebun harus mengikuti jalan Palambean tembus Lopana Kecil. Untung saja, dirinya hanya menggunakan sepeda motor. Jadi masih bisa melewatinya.

‘’Tetapi, karena hanya sendiri tidak takut. Namun, kalau dengan istri dan anak pastilah takut melewati jalan diatas. Olehnya, saya minta Dinas PU dan PR Minsel segera memanggil PT Dinasty Grup sebagai kontraktor untuk memperbaikinya. Jangan diam, sebab ini akan berpengaruh pada program pembangunan bupati dan wakil bupati Minsel periode 2016-2021,’’pungkas Sonambela.

(andries)