Kapolres Simanjuntak Pimpin Apel Nusantara Bersatu Kota Tomohon

Tomohon, Fajarmanado.com – Apel Nusantara Bersatu digelar serentak, Rabu (30/11) pagi ini di tanah air. Di Kota Tomohon berlangsung di Lapangan Mapolres dengan pembina upacara Kapolres AKBP Monang Simanjuntak SIK.

Lagu “Alangkah Bahagianya Hidup Rukun dan Damai” berkumandang di sela apel yang dihadiri oleh ratusan peserta yang menyemut, bahkan tumpah ruah sampai di jalan masuk ke luar Mapolres.

Di antara mereka, terpantau hadir Ketua Pengadilan Negeri Tondano Julien Mamahit SH, Kajari Kota Tomohon Mohammad Noor SH MH, Perwira Penghubung Kodim 1302 Minahasa Mayor Inf Masgen Abas, jajaran pemerintah Kota Tomohon dan para tokoh agama.

Di deretan peserta apel adalah jajaran Polri, TNI, Satpol Pamong Praja, para kepala sekolah, unsur masyarakat, pelajar, Linmas, jajaran Dinas Perhubungan bersama jajaran Lapas, serta perwakilan Panji Josua.

Baca Juga :  137 Jabatan Hilang di Tomohon, Caroll : ASN Harus Kerja Profesional

Apel Nusantara Bersatu ini sendiri dilaksanakan rangka menjaga stabilitas keamanan dalam negeri, terlebih khusus di Kota Tomohon.

Kapolres Tomohon AKBP Monang Simanjuntak SIK selaku pembina apel mengatakan, kegiatan ini mempunyai nilai yang sangat strategis dalam aksi mendukung persatuan dan kesatuan bangsa serta menjauhkan kita dari paham-paham radikal yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Dikatakan, keutuhan dan ketertiban masyarakat merupakan kebutuhan yang dibutuhkan ditengah-tengah masyarakat.

“Oleh karena itu marilah kita bersama-sama menjaga dan memelihara secara aktif bersama-sama Polri dan TNI melakukan kegiatan pengamanan di lingkungan kita, segala bentuk paham radikal maupun segala tindakan kekerasan tidak boleh berkembang di Indonesia terlebih khusus di Kota Tomohon”, ujar Simanjuntak.

Baca Juga :  Nita Lepas Kontingen Tomohon untuk Porprov Sulut

Membacakan sambutan Walikota Jimmy Feldie Eman, SE.Ak, Simanjuntak  mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Tomohon untuk selalu waspada terhadap pergerakan terbuka atau terselubung oleh kelompok radikal.

“Kewaspadaan itu dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita masing-masing dengan mencermati tingkah laku yang dilakukan melalui ceramah dan paham yang disebarkan,” pungkasnya.

(prokla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *