Amurang, Fajarmanado.com – Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-88 ternyata dilaksanakan pula di halaman Kantor Rumah Tahanan (Rutan) Amurang, Jumat (28/10) pagi tadi.
Para peserta upacaranya, tidak hanya dari jajaran aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kumham) yang bertugas dan mengabdi di Rutan Amurang, tetapi juga puluhan ‘penghuni’ yang kini kian akrab disebut sebagai warga binaan (WB) ini.
Mengenakan pakaian putih dan celana panjang hitam, mereka tampak tertib dan disiplin membentuk barisan mengikuti rangkaian upacara mulai pukul 08.00 WITA di halaman rutan yang berada di Desa Teep, Kecamatan Amurang Barat.
Upacara yang dipimpin inspektur Kepala Rutan Amurang, Marulye Simbolon, SH tersebut berlangsung tertib sampai akhir pembacaan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Pada kesempatan itu, Simbolon membaca tuntas sambutan Menpora, yang mendeskripsikan mulai dari pidato Bung Karno, sang Bapak Bangsa yang hanya membutuhkan 10 pemuda untuk mengguncang dunia.
“Saat pertama kali mendengar pidato Bung Karno ini, kita mungkin sempat bertanya-tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia?” ujar Menpora.
Menpora juga menyebut sejumlah tokoh pemuda yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa dan Negara di kancah dunia, mulai dari olahraga dan kesenian sampai pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Tokoh-tokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia,” katanya.
Jika merenungi dan merefleksikan pidato Bung Karno, lanjut dia, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia.
“Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia,” ungkapnya.
Menpora juga mengajak pemuda masa kini untuk membuktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia.
“Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia,’’ ungkapnya lagi.
(andries)