Bitung, Fajarmanado – Dentuman tambor (genderang) bertalu-talu mengiringi Tarian Kabasaran yang dibawakan puluhan penari, sebuah tarian tradisional asal Minahasa.

Tarian sakral tersebut membuka Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2016, pesta rakyat tahunan Kota Bitung. Tarian tersebut sekaligus menandai diperkenalkannya Bitung sebagai Kota Wisata.

Selain itu, parade 200 perahu hias juga ikut menyemarakkan pembukaan FPSL 2016.

Besoknya, sekitar 5.000 masyarakat Kota Bitung, para pejabat dan wisatawan, juga mengikuti tarian massal Masamper, yang mencatat rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia, Sabtu (8/10).

Bitung Menuju Kota Wisata | fajarmanado.com
Tarian Masamper

“Sebenarnya ada 7.000 orang yang ikut tetapi yang benar-benar menari hanya sekitar 5.000 orang,” kata Direktur Lembaga Prestasi Indonesia Dunia Paulus Pangka, di Pelabuhan Aertembaga, Bitung sebagaimana dilansir dari laman Antaranews.

Puncak acaranya, Senin (10/10), rangkaian acara diawali  kegiatan Colorfull Bitung Run 10K yang diikuti 30.000 peserta dari atlet profesional, warga dan para wisatawan.

Acara hari ketiga tadi, ditutup dengan Pagelaran Colorful Bitung, yang menampilkan pertunjukan kolosal sebagai sajian puncak dari rangkaian kegiatan  FPSL 2016, berupa kolaborasi musik dan tarian kontemporer.

Seni pertunjukan itu mengangkat unsur budaya lokal dipadukan dengan kecanggihan seni pertunjukan digital (video maping) sehingga membuat puluhan ribu pengunjung tak henti berdecak kagum. (klik laman berikutnya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *