200 Rumah Terancam Terseret Abrasi Sungai

Sinonsayang, Fajarmanado.com – Daerah Aliran Sungai (DAS) Pinsan di Desa Ongkaw III Kecamatan Sinonsayang, Minsel dinilai semakin mengancam sekitar 200 rumah penduduk.
Abrasi terus melebar dan mengancam menyeret rumah-rumah penduduk yang berada di pinggiran sungai.

“Ancaman ini sudah cukup lama. Pemerintah desa sudah lama mengajukan perbaikan, bahkan melalui proposal tapi belum ada tanggapan sampai sekarang ini,” kata Sekretaris Desa Ongkaw III Donald Wungow kepada Fajarmanado.com, Senin (12/9)

Menurut Wungkow, proposal yang sudah beberapa kali disodorkan kepada Pemprov Sulut melalui Sumber Daya Air (SDA) tersebut, sebenarnya sudah pernah mendapat respons dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) dengan mengutus langsung petugasnya melihat kondisi di lapangan.

“Tapi entah kenapa, sampai sekarang ini belum ada realisasinya. Pembangunan tanggul atau pun bronjong yang kami harapkan belum kunjung dibuat padahal ratusan rumah sudah semakin terancam bakal tergerus air sungai apabila meluap terus seperti belakangan ini,” paparnya.

Sambil menunggu realisasi proyek dari Pemprov Sulut, katanya, pemerintah desa dan BPD (Badan Perwakilan Desa) telah menyusun pembangunan bronjong melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes). “Tapi belum bisa direalisasikan karena belum bisa dibiayai dengan dana desa,” jelasnya.

Pantauan wartawan media ini, posisi bantaran sungai sudah sangat dekat dengan permukiman warga, bahkan ada yang tinggal berjarak sekita  20 meter dari badan sungai.

Noldy Poluakan, tokoh masyarakat Ongkaw Raya, mengatakan, sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal dibantaran sungai tersebut mengaku sangat cemas dengan ancaman abrasi sungai Pinsan.

Apabila dibiarkan terus, air sungai yang terus menggerus bataran sungai bisa saja mencapai dan menhanyutkan rumah-rumah penduduk di sekitarnya.

“Ini perlu ada tindakan segera, kalau tidak bukan hanya ratusan penduduk bakal kehilangan tempat tinggal, jalan trans Sulawesi yang hanya berjarak sekitar 200 meter sebelah Utara desa bakal ikut putus,” paparnya.

Kepala Dinas PU Minsel, Jootje Tuerah, ST MM belum berhasil dihubungi. ‘’Maaf, pak kadis lagi Tugas Luar. Konfirmasi saja ke Kepala Bidang SDA Ferry Lumintang, ST kalau mau,’’ kilah staf yang minta namanya tak ditulis.

(andries)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *