Awas! Jangan Bakar Daging Sebarangan

FAJARMANADO.com — Bagi Anda yang gemar mengonsumsi makanan yang dipanggang atau dibakar, sebaiknya lebih berhati-hati lagi. Sebab, proses memanggang dan membakar yang sembarangan bisa memicu penyakit kanker.

Berbagai olahan makanan bakar seperti daging dan jagung sangat digemari masyarakat zaman sekarang. Selain dirasa memiliki ‘rasa’ yang berbeda, kebiasaan ini dirasa lebih sehat daripada makanan yang digoreng. Padahal, jika mengolahnya sembarangan akan memberikan efek buruk pula.

Sundararajan et al (1999) menemukan banyak molekul karsinogenik pada makanan bakar dibanding pengolahan yang lain. Salah satu molekul karsinogenik yang terdapat pada makanan bakar adalah Polisiklik Aromatic Hydrocarbon (PAH). Komponen ini dapat terbentuk melalui pembakaran yang tidak sempurna dari kayu, arang dan senyawa organik selama pembakaran daging dan ikan.

Peneliti dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB)  yakni Hanifah Nuryani Lioe, Budi Nurtama, dan Rangga Bayuharda Pratama membuat formula untuk mereduksi komponen berbahaya PAH dengan penggunaan bumbu berbasis rempah lokal, jarak api dan lama pemanasan atau pembakaran.

“Total PAH dalam daging ikan bakar tanpa bumbu dapat mencapai 193 ng/g, sedangkan dalam ayam bakar tanpa bumbu mencapai 226 ng/g. Dengan menggunakan Response Surface Methodology diketahui perlakuan optimum untuk mendapatkan tingkat PAH total yang tidak terdeteksi dalam ikan bakar adalah pada jarak 7,3 cm, lama pemanasan 31.5 min dan jumlah bumbu 7, 40 persen dari berat ikan. Sedangkan hal yang sama pada ayam bakar dicapai pada jarak pembakaran 6,8 cm dengan lama pemanasan 28,0 min dan jumlah bumbu 8,69 persen,” tulis pihak Humas IPB, dalam keterangan tertulis yang diterima detikHealth, Jumat (26/6/2015)

Perhatikan pula bumbu untuk proses membakar dan memanggang. Bumbu yang dipakai dalam penelitian ini adalah bumbu kuning yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, lengkuas, jahe, kunyit, kemiri, merica dan garam.

Dengan begitu, penggunaan bumbu sebanyak 7 sampai 9 persen dari berat ikan dan ayam, jarak pembakaran minimal 7 cm dan lama pemanasan 28 sampai 31 menit dapat mereduksi secara signifikan kandungan PAH pada ikan dan ayam bakar. Sehingga risiko mengonsumsi makanan yang mengandung material karsinogenik berkurang.

(dct/heru)